Diemont (1986) merangkum pemikiran Polak(1933), Andriesse(1974) dan Driessen(1978) tentang tahapan-tahapan pembentukan gambut di Indonesia :
Proses akumulasi BO > dekomposisi BO
Daerah iklim sedang dan dingin :
Penyebab utama adalah suhu dingin dan kondisi air jenuh sehingga proses oksidas berjalan lambat
Daerah Tropika :
Kelebihan air, kekurangan oksigen
Tahap-tahap proses pembentukan endapan gambut:
- Permukaan laut stabil (5000 tahun yang lalu)
- Deposisi sedimen pantai dengan cepat membentuk dataran pantai yang luas di pantai tilir Sumatera, Kalimantan, dan Irian Jaya, yang ditutupi oleh komunitas hutan mangrove
- Komunitas mangrove menyebabkan daerah stabil yang mengakibatkan perluasan tanah, yang akhirnya membentuk daerah mangrove dan lagoon yang mampu mengurangi kadar garam serta meningkatkan daerah dengan air segar menyebabkan terjadinya hutan gambut tropika atau danau berair segar
- Danau berair segar itu secara bertahap menampung BO yang dihasilkan oleh tumbuhan, berkembang menjadi hutan gambut tropika yang dipengaruhi oleh air gambut(ground water peat)sebagi gambut topogen
- Di atas gambut topogen terbentuk hutan gambut ombrotrophic
Proses akumulasi BO > dekomposisi BO
Daerah iklim sedang dan dingin :
Penyebab utama adalah suhu dingin dan kondisi air jenuh sehingga proses oksidas berjalan lambat
Daerah Tropika :
Kelebihan air, kekurangan oksigen
Tahap-tahap proses pembentukan endapan gambut:
- Asosiasi marin(Rhizophora)
- Asosiasi payau(Avicennia)
- Asosiasi transisi(Conocarpus)
- Asosiasi klimaks(Tropical forest)
- Proses perkembangan tanah gambut adalah Paludiasi,yaitu penebalan lapisan bahan gambut dalam lahan yang berdrainase jelek di bawah kondisi anaerob
- Kecepatan pembentukan gambut tergantung iklim, vegetasi, kemasaman,kondisi aerob dan anaerob, aktivitas mikroorganisme
- Di pantai dekat laut pengaruh kegaraman akan mempercepat pertumbuhan tanah gambut karena proses dekomposisi BO terhambat akibat hanya mikroorganisme yang tahan kegaraman saja yang aktif
0 komentar:
Posting Komentar